Setiap pagi dan sore di beberapa ruas jalan kota Makassar kita akan menemukan kondisi jalan yang padat dengan kendaraan. Apalagi di hari-hari kerja, di beberapa titik justru akan terjadi kemacetan. Ini tidak bisa dipungkiri lagi, dimana Makassar merupakan salah satu kota dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia.

Jalanan kota yang ramai justru menjadi peluang usaha untuk sebagian orang. Pundi-pundi rupiah mereka berasal dari pinggir jalanan kota. Walaupun kehadiran mereka bisa mengganggu kenyamanan pengguna jalan akan tetapi mereka menyediakan jasa atau barang yang pada dasarnya dibutuhkan oleh pengguna jalan itu sendiri

Berikut 8 profesi yang unik di jalanan kota Makassar versi Bagooli,

1. Pedagang Musiman

Pedagang Musiman via prokal.co

Pedagang musiman adalah meraka yang hanya hadir menyediakan barang saat di musim-musim tertentu. Jadi, dalam setahun dia bisa saja mengganti profesi 2 atau 3 bahkan lebih. Pedagang musiman ini bisa kita temukan di beberapa waktu tertentu.

Saat ramadhan menjelang hingga lebaran Idul Fitri, pedagang peci dan baju muslim mulai menampakkan lapak jualannya di beberapa titik pinggir jalan. Begitu pula mereka yang menyediakan takjil untuk berbuka puasa. Tak heran jika pada saat bulan ramadhan, kota Makassar tiba-tiba ramai dengan kuliner di sepanjang jalan.

Lain lagi saat menjelang bulan Agustus, nuansa merah putih menghiasa jalan-jalan kota. Penjual bendera dan umbul-umbul memasang barang jualannya di beberapa titik jalan protokol. Saat bulan desember datang penjual terompet dan kembang api juga menampakkan dirinya dimana-mana.

Belum lagi saat musim buah. Diawal tahun biasanya pedagang buah menjajahkan beberapa buah musiman, seperti durian, rambutan dan langsat. Berbagai cara untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Misalnya, promosi dengan istilah “Timbangan Surga”,Timbangan Jujur”, “Buah Manis” dan sebagainya.

2. Tukang Parkir Ilegal

Tukang Parkir Ilegal via www.kaskus.co.id

Profesi ini sebenarnya profesi yang lumayan menguntungkan. Sekali singgah, motor atau mobil akan membayar seribu sampai dua ribu rupiah kepada tukang parkirnya. Di beberapa tempat, jasa tukang parkir legal disiapkan oleh pemerintah kota Makassar dengan bekal karcis. Akan tetapi dibeberapa tempat lain tukang parkir ilegal merajalela.

Kehadiran tukang parkir illegal seringkali menjadi momok untuk beberapa orang. Mereka kadangkala meminta dengan nominal seenak jidat mereka. Apalagi jika kehadiran mereka di tempat-tempat yang tidak di harapkan. Misalnya saja, mampir di ATM untuk menarik uang. Jumlah yang ditarik hanya 50 ribu malah harus bayar parkir lagi 2 ribu. Atau saat mampir di tempat fotocopy. Biaya yang dibayarkan untuk fotocopy hanya seribu rupiah untuk lima lembar, tapi karena ada tukang parkirnya maka 2 ribu lagi uang melayang. Tapi itulah profesi mereka mau dikatakan apalagi.

3. Tukang Jasa Atur Lalulintas (Pak Ogah)

Pak Ogah via wikimedia.org

Makassar harus bangga dengan profesi yang satu ini. Mereka dengan sukarela mau mengatur lalulintas di persimpangan, perempatan, dan tempat untuk belok lainnya. Tak kenal panas teriknya matahari, basah kuyupnya saat hujan mereka tetap berdiri di tengah jalan untuk mengatur lalulintas.

Kehadiran mereka sebenarnya ada manfaatnya, tapi kadangkala juga mengganggu lalulintas jika mereka hadir berkelompok. Tidak ada tarif resmi yang mereka patok, sesuai dengan keikhlasan dari pengguna jalan saja. Mereka biasanya membantu mobil yang hendak lewat dengan harapan mereka bisa dapat uang recehan, namun jika tidak ada ucapan terimakasihpun juga cukup.

4. Jasa Penyebrang Jalan

Tukang Nyebrang Jalan via photobucket.com

Bagi orang yang takut untuk menyebrang jalan biasanya jasa mereka sangatlah berarti. Di beberapa titik jalanan yang ramai mereka hadir menjajakan jasanya. Walau hanya bermodal nekat, setiap orang yang hendak menyebrang mereka tawarkan jasanya. Mungkin saja penolakan akan mereka dapatkan dari orang-orang yang berani untuk menyebrang sendiri.

Tarif yang dipatok sekali menyebrang tidaklah ada. Seribu, dua ribu, atau seikhlasnya dari mereka yang menggunakan jasanya adalah rejeki tersendiri untuk mereka. Namun, mungkin saja penghasilan dari jasa ini cukuplah untuk menjadi sumber kehidupan mereka. Karena mereka yang berbrofesi seperti ini lumayan banyak.

5. Jasa Ojek Payung

Ojek Payung via makassar.tribunnews.com

Saat hujan datang, payung adalah salah satu barang yang wajib dipakai untuk mencegah biar tidak terkena air hujan. Namun, ternyata payung bukanlah barang yang selalu diingat oleh sebagian besar orang untuk dibawah saat keluar rumah.

Melihat peluang itu, banyak anak-anak yang menjadi penyedia jasa ojek payung ini. Setiap orang yang menyewa payungnya, mereka akan mengekor di belakang orang tersebut. Bagi sebagian orang yang iba melihat mereka mungkin saja akan mengajak mereka untuk bersama-sama dalam sepayung. Namun jangan salah, mereka dengan senyuman akan menolak ajakan tersebut dan lebih memilih untuk bermain dengan air hujan saja.

Tarif yang mereka patok juga sebenarnya tidak ada yang pasti. Seribu rupiah juga cukup, tergantung dari keikhlasan dari orang yang menggunakan jasa mereka saja. Setidaknya mereka membantu orang-orang biar tidak kebasahan.

6. Tukang Jasa Angkat Motor

Jasa Angkat Motor via kaskus.id

Tukang yang menyediakan jasa ini sangat jarang ditemukan saat waktu-waktu biasa. Mereka hanya menjajakan jasanya saat waktu-waktu tertentu. Saat terjadinya macet yang sangat parah di beberapa titik jalan, mereka dengan bermodalkan dua buah papan kayu akan membantu orang yang butuh jasa mereka.

Pengguna sepeda motor adalah target pasar mereka. Orang yang akan berbalik arah, namun macetnya sangatlah panjang inilah fokus pendapatan mereka. Dengan semangat mereka akan membantu pengguna sepeda motor untuk naik menyebrangi trotoar pembatas jalan biar terbebas dari macetnya jalanan kota. Tarif yang mereka tawarkan juga seikhlasnya dari pengguna sepeda motor saja. Dua ribu rupiah adalah nominal yang biasanya mereka dapatkan sekali membantu pengguna sepeda motor.

7. Tukang Pencari Penumpang

Tukang Cari Penumpang via tribunnews.com

Bagi penumpang di angkutan umum (Pete-pete), profesi ini adalah profesi yang sering mereka jumpai setiap kali akan menggunakan pete-pete. Jasa mereka sebenarnya tidak meminta bayaran kepada calon penumpang, namun kepada supir pete-pete.

Walau hanya bermodal Tanya, “mau kemana?” mereka bisa mendapatkan pundi-pundi rupiahnya. Jasa ini seringkali dianggap mengganggu penumpang yang hendak mencari pete-pete. Namun, setidaknya mereka mempermudah supir yang hendak mencari penumpang.

8. Tukang Jasa dengan Kotak Kardus

Kotak Kardus di jalan raya via hasbilah.blogspot.co.id/

Sebenarnya saya belum tahu nama yang pas untuk profesi ini. Kehadiran mereka biasanya ada di jalan-jalan yang hendak diperbaiki atau lagi mengalami kerusakan, sehingga membuat kecepatan kendaraan melambat di sekitar jalan tersebut. Dengan bermodalkan kotak kardus ada satu orang yang menjadi pengatur jalan, adapula yang menjajakan kotak kardus yang berisi beberapa lembar uang seribu, dua ribu, dan sebagainya.

Kehadiran 8 profesi unik diatas, setidaknya menemani keseharian warga Makassar dalam menjalankan kehidupannya. Mereka menawarkan beragam jasa, yang bisa membantu masyarakat untuk mempermudah mengakses sesuatu. Setidaknya mereka hadir bukan hanya dianggap sebagai ancaman, namun menjadi penolong untuk warga Makassar. Setidaknya saling membantu dan mengayomi untuk Makassar kita bersama.

Alamsyah

Alamsyah atau lebih akrab dipanggil Alam seorang anak muda Makassar yang hobi menulis dan berselancar di dunia maya. Gabungan kedua hobinya itu membawanya menjadi seorang blogger dan penanggung jawab konten di beberapa media online. Tahun 2016 silam, dia dinobatkan menjadi salah satu Duta Damai di dunia maya, oleh Pusat Media Damai BNPT. Dia memiliki blog pribadi yang bisa diakses disini

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Us