Masyarakat Indonesia selalu mengatakan bahwa mereka bukan orang Indonesia jika tidak mengonsumsi nasi. Mengingat Beras adalah bahan makanan yang pokok bagi hampir 90% lebih penduduk Indonesia. Sisanya, masyarakat mengonsumsi makanan seperti sagu, jagung, gandum dan lainnya. Itupun bagi beberapa suku dan masyarakat yang memiliki kebiasaan mengonsumsi beras sejak dulu, namun umumnya jelas mengonsumsi beras.
Menurut data dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), telah mencatat bahwa setidaknya ada 10 provinsi yang berhasil menorehkan nama sebagai penghasil beras tertinggi di Indonesia. Dengan lahan yang mendukung serta petani yang mengolah sumber daya alam tersebut dengan baik, ke-10 provinsi ini berhasil memberikan beras dan memasoknya ke banyak tempat. Provinsi mana saja ?
Sepuluh Provinsi di Indonesia tersebut adalah :
- Jawa Timur (1,1 juta ton)
- Jawa Tengah (779 ribu ton)
- Jawa Barat (540 ribu ton)
- Sulawesi Selatan (490 ribu ton)
- NTB (155 ribu ton)
- DKI Jakarta dan Banten (86 ribu ton)
- Lampung (69 ribu ton)
- Sumatra Selatan (68 ribu ton)
- DIY Yogyakarta (66 ribu ton)
- dan DI Aceh (46 ribu ton).
Sulawesi Selatan sendiri merupakan salah satu provinsi pemasok beras terbanyak di Indonesia, di mana provinsi yang berada di pulau Sulawesi ini merupakan area terbesar di kawasan Indonesia Timur. Di provinsi ini, banyak penduduk yang bekerja sebagai petani dan mengolah sawah sampai memanen menjadi beras.
Dibandingkan dengan Provinsi lain di Sulawesi, penduduk Sulawesi Selatan memang lebih banyak. Selain itu, terdapat berbagai macam suku serta budaya di sini. Mulai dari suku Makassar, suku Mandar , dan suku Bugis, suku Toraja, dan masih banyak lagi. Kemudian, hal yang paling menarik yang cukup terkenal dari Sulawesi Selatan adalah pakaian adatnya yang unik, yaitu baju bodo.
Nah, kembali pada daerah yang menghasilkan beras. Sulawesi Selatan menempati posisi ke-4 sebagai penghasil beras terbanyak di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Berikut ini adalah beberapa daerah di yang berhasil membuktikan bahwa mereka merupakan penghasil beras terbanyak di Sulawesi Selatan. Daerah mana saja kah itu ?
1. Wajo
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Wajo, mencatat bahwa area ini berhasil memanen beras dengan jumlah yang banyak bahkan melebihi pasokan masyarakat yang ada di Kabupaten tersebut. sehingga ladang dan padi yang dihasilkan bisa memasok penduduk lainnya yang berada di Kabupaten lain. Selain itu, penghasil beras Kabupaten Wajo dinobatkan sebagai penghasil beras terbesar di provinsi tersebut, hebat bukan.
Alasan utamanya, selain petani yang andal dan hebat dalam mengelola area persawahan, sumber daya yang mendukung dan ketersediaan air yang tinggi juga menjadi faktor utama keberhasilan tersebut. Sehingga tidak perlu melakukan hal susah dalam menanam padi, Wajo sudah bisa memberikan makanan bagi banyak orang. Untuk itulah di area ini beras tidak mahal.
2. Sidrap
Memasuki kabupaten selanjutnya yang berhasil memproduksi beras dengan tinggi, Kabupaten Sidrap juga termasuk salah satunya. Dengan sumber daya alam yang tinggi dan terkenal akan kesuburannya, Sidrap berusaha mengolah lahan dan kekayaannya sebaik mungkin. Bahkan banyak masyarakat dari luar Sidrap yang berusaha menguasai area tersebut untuk kepentingan pribadi. Hal ini menjadi pekerjaan berat untuk pemerintah dan masyarakat Sidrap untuk membuka globalisasi namun tetap menjaga agar tidak tergerus ataupun terganggu oleh pendatang.
Total tanam Musim Tanam Oktober-Maret 2015/2016 ini yakni 42.730,52 Ha atau 105,35 persen dari target nasional atau pusat dan 86,56 target Provinsi Sulsel. Hasil ini tidak terus menerus seperti ini, namun meningkat tajam seiring berjalannya kondisi pertanian yang maju dan tentunya dukungan dari pemerintah.
3. Soppeng
Memasuki kabupaten selanjutnya yaitu Kabupaten Soppeng. Dengan nama yang unik ini, area Soppeng berhasil menghasilkan dan memproduksi beras berkualitas baik sampai bisa memasok ke area yang lain. Uniknya, Soppeng tidak hanya memproduksi beras putih saja, namun juga memproduksi beras merah. Beras merah ini bisa dikonsumsi ketika sedang program diet atau sakit, khususnya sakit diabetes.
Soppeng membuktikan bahwa mereka berhasil memproduksi beras merah dan laku di pasaran. Menurut standar gizi sendiri, beras merah memang jauh lebih sehat dan juga lebih rendah kadar gulanya dibanding beras putih. Banyak yang menderita diabetes parah menggunakan beras merah untuk mengisi energi mereka. Di Soppeng, beras merah berharga murah. Menurut kesaksian petani di Soppeng, menanam varietas Impari 24 untuk beras merah sama perlakuanya dengan menanam padi biasa. Dalam satu hektar varietas tersebut produksi bisa mencapai 8 ton dan tetap menguntungkan.
4. Bone
Bone merupakan salah satu Kabupaten yang berhasil memproduksi beras berkualitas baik yang dipasok bukan hanya untuk Sulawesi Selatan saja, melainkan untuk Indonesia. Selain itu, keunikan lain yang didapat dari beras Bone adalah Kelompok tani Poleonro Ipat Ristek di Dusun Saugeng, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang digunakan untuk tempat riset para peneliti khususnya dari Badan Nuklir.
Riset tersebut dilakukan dengan menanam dan juga melakukan pemanenan perdana padi verietas Sidenuk (aplikasi dedikasi nuklir). Adanya uji coba ini memang sengaja menawarkan untuk menambah teknologi agar petani bisa mendapatkan kualitas beras lebih baik dan produksi lebih tinggi lagi.
Untuk benih Sidenuk sendiri merupakan hasil pengembangan dari Badan Tenaga Nuklir (Batan) yang bekerjasama dengan Kementerian Ristek dan Teknologi (Kemenristek) dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Nantinya diharapkan bisa dikembangkan di area lainnya selain di Kabupaten Bone saja. Khususnya area yang memang menjadi pemasok beras utama. Selain itu, beberapa orang petani merasa bahwa beras dengan teknologi tentu lebih cepat dan menguntungkan.
5. Pinrang
Pinrang berhasil meraih posisi sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan karena naiknya grafik penghasilan beras yang bisa memasok ke banyak area dan juga di sekitar Sulawesi Selatan. Kabupaten Pinrang memang selalu menargetkan bahwa daerah mereka terus menjadi salah satu daerah lumbung beras nasional di Sulawesi Selatan dengan luas areal persawahan sekitar 47.000 hektare tersebar di 12 kecamatan.
Mengingat sumber daya alam sangat bagus dan juga baik, Pinrang juga memiliki pasokan air yang berkualitas, jernih dan terus mengalir. Sehingga hal tersebut menjadi alasan utama Pinrang sebagai area yang berhasil memproduksi beras.
Itulah lima area atau daerah di Sulawesi Selatan yang berhasil mengelola sumber daya alam mereka sehingga bisa menghasilkan beras. Bukan hanya daerah mereka saja namun untuk area-area lainnya di Indonesia. Beras dari masing-masing daerah tentu rasanya berbeda dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Karena dipengaruhi pengurusan dan juga sumber daya alam yang berbeda-beda.
Iklim mikro juga bisa mempengaruhi kualitas beras dan rasanya. Begitupun jika Anda mengonsumsi beras yang berasal dari Sulawesi Selatan. Kualitas yang berbeda dan rasa beras yang juga bisa membuat Anda ketagihan membuat Sulawesi Selatan berhasil memasok beras ke semua wilayah termasuk Jakarta.
Add comment