Masa merupakan masa dimana imajinasi tumbuh bersama semangat yang menggebu-gebu. Banyak impian dan harapan yang tercipta saat ketika memasuki fase menjadi rejama. Potensi diri yang semakin nampak menjadi penuntun untuk para pemuda menemukan jati diri mereka.

Pada masa ini kebanyakan remaja mulai menemukan hobi yang akan mereka bawa hingga dewasa, mereka akan mulai bergaul, menemukan kelompok baru dimana mereka akan mengenal orang-orang yang memiliki kegemaran serupa.

Banyaknya komunitas yang terbentuk di Makassar sudah menjadi wujud nyata dari semangat pemuda lokal untuk mengembangkan apa yang mereka miliki lewat berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat.

Namun sayangnya, dalam prosesnya sendiri Makassar masih belum maksimal menyedikan sarana dan prasaran umum untuk mereka yang ingin mengembangkan minat dan bakat baik dari segi olahraga, budaya dan kreatifitas lainnya.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengamatan kasar akan kelangsungan hidup generasi muda dengan bakat yang mereka miliki. Kamu bisa membayangkan betapa indahnya jika di Makassar terdapat fasiltas-fasitilas berikut.

1. Auditorium Musik

Auditorium Musik via www.bigknob.net

Minat terhadap bidang musing yang banyak digandrungi remaja menjadi faktor penting mengapa sebuah auditorium musik raksasa seharusnya ada di Makassar.

Bayangkan jika ada sebuah gedung yang menyediakan ratusan jenis alat musik dari tradisional hingga alat musik modern. Sebuah gedung yang terbagi dari beberapa sekat dan setiap siapapun yang berkunjung ke sana boleh memainkan alat musik yang mereka sukai dengan didampingi oleh beberapa pembimbing yang berbakat dalam dunia musik. Para pembimbing yang siap mengajarkan siapapun secara gratis seputar musik.

2. Arena Balap

Arena Balap via www.motorbaru.com

Maraknya kelompok geng motor yang adu skill namun justru meresahkan masyakarat juga bisa diantisipasi dengan didirikannya sebuah arena balap khusus untuk mereka yang memiliki minat dan bakat akan dunia balap.

Jika mereka sudah memiliki lahan untuk menyalurkan hobi dan minat mereka, maka kebisingan knalpot dan keresahan masyarakat akan teratasi.

3. Tembok Lukis

Tembok Lukis via www.lukisdinding.com/

Untuk mereka yang menyukai seni membuat gravity dan semacamnya, agar tak melampiaskan ide mereka pada sarana umum yang pada akhirnya justru terkesan mengotori dan merusak pemandangan.

Betapa indahnya jika ada sebuah tempat dimana pencinta gravity ini memiliki ruang untuk mengkreasikan imajinasi mereka pada tembok-tembok memanjang yang disediakan khusus untuk mereka.

4. Super Wide Skate Park

Super Wide Skate Park via www.mccshawaii.com

Sebenarnya untuk arena bermain papan ini sendiri sudah ada di kawasan lapangan karebosi, namun ukurannya masih dianggap terlalu kecil dan kualitas arenanya juga minim perhatian. Padahal peminat olahraga satu ini juga sudah mulai banyak di Makassar, namun terkadang kita masih miris melihat peminat olahraga yang satu ini justru memilih untuk mengadu skill mereka di dekat jalan raya, memanfaatkan fasilitas lain seperti trototar atau besi-besi pembatas jalan.

Padahal olahraga ekstrim yang satu ini seharusnya memiliki wilayah yang besar sendiri dengan arena yang terbuat dari semen dan batu, bukan kayu yang berpotensi cepat rusak dan dapat mencelakakan.

5. Pondok Fotografi

Pondok Photografi via www.pinterest.com

Untuk mereka yang hobi mengabadikan gambar dari kamera pribadi, sudah selayaknya mereka memilih wadah untuk memamerkan hasil bidikannya. Apalagi saat ini peminat dalam dunia pengambilan gambar ini sudah mulai merajarela di Makassar.

Akalangkah indanya jika ada sebuah lokasi dimana siapapun bebas meletakkan hasil tangkapan gambarnya. Lokasi tempat berkumpulnya para pencinta fotografi, selain untuk mempertemukan pemotret dan penikmat, keberadaan Pondok Fotografi juga bisa menjadi jalur yang bisa mengantarkan para fotografer pada orang-orang yang akan menghargai hasil bidikan mereka.

6. Sanggar Bahasa

Sanggar Bahasa via www.panoramio.com

Kemampuan mengusai bahasa yang sebenarnya penting untuk masa depan. Dalam dunia pendidikan, kerja bahkan berbinis, mereka yang cenderung mengusai lebih dari satu bahasa lebih memiliki peluang ekstra dalam mencapai tujuannya.

Selain bahasa Inggris, ada beberapa bahasa yang bisa mengantarkan kita memperluas peluang keberhasilan, apalagi untuk para pemuda yang ingin melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Belakangan Makassar sendiri telah banyak menjalin kerjasama baik lewat aspek pendidikan maupun pemberdayaan manusia dengan negara-negara lain seperti Jepang, Jerman dan Cina.

Pada beberapa program pertukaran pelajar, tim penyeleksi lebih mengutamakan mereka yang menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Dan, untuk mereka yang mengusai bahasa asing lebih banyak akan lebih berpotensi untuk lolos seleksi.

Bisa dibayangkan jika Makassar memiliki sebuah sanggar bahasa berisi beberapa pengajar yang siap mengajarkan generasi muda dari berbagai kalangan akan berbagai macam bahasa, tidak hanya bahasa asing, lebih bagus lagi jika Sanggar Bahasa ini juga dijadikan sebagai upaya untuk mengajarkan kembali bahasa lokal yang sekarang sudah mulai tergerus waktu dan dilupakan.

7. Lingkar Suara Pemuda

Lingkar Suara Pemuda via www.suarapurwokerto.com

Kepedulian terhadap politik merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki setiap individu agar kita tidak menjadi seseorang yang apatis dan masa bodoh terhadap apapun yang berkaitan dengan pemeritahan.

Miris jika melihat segelintir pemuda yang bahkan tak mengenal siapa pemimpin daerah mereka. Untuk itu perlunya sebuah wadah untuk ajang sosiliasi antar pemuda dan birokrasi untuk duduk dalam satu ruangan untuk memberikan pehaman-pehaman politik sejak dini.

Gebrakan ini juga bisa menjadi wadah dimana suara-saura  generasi muda juga bisa ditampung dan didengarkan. Ini juga bisa menjadi sebuah jalan untuk menekan orasi yang bersifat anarkis akibat perseturuan antara pemerintah dan generasi muda.

8. Panggung Bebas Ekspresi

Panggung Bebas Ekspresi via www.tribunnews.com

Mencontek dari beberapa negara maju yang kebanyakan memiliki sebuah panggung kecil di setiap kota yang dibangun untuk siapa saja mereka yang ingin menunjukkan bakatnya, entah dengan bernyanyi, menari, atau melakukan antraksi.

Selain untuk memancing semangat kepercayaan diri, Panggung Bebas Ekspresi juga bisa menjadi sarana hiburan gratis bagi siapapun yang melihatnya. Sebaiknya lokasi Panggung Bebas Eskpresi sendiri berada di tengah-tengah tempat yang cenderung ramai.

Lagi, keberadaan Panggung Bebas Ekspresi juga secara tak langsung akan menambah semangat beberapa komunitas dalam menunjukkan jati diri mereka, mengingat minimnya lokasi untuk menggelar acara yang gratis di Makassar, rata-rata memerlukan biaya.

Permasalahan yang sedang terjadi di daerah tidak lantas membuat kita melupakan nasib generasi muda yang kadang tanpa didasari menyimpan bibit-bibit bakat yang bisa mengharumkan nama daerah. Untuk itu pemerintah diharapkan mau sedikit mengengok, menyisihkan waktu untuk melirik potensi generasi muda di daerah.

Meski semua fasiltas tadi masih hanya sebatas harapan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kelak mereka akan tampil dalam wujud nyata. Namun perlu ditekankan bahwa kurangnya fasiltas, sarana dan prasana yang ada di Kota tidak lantas menjadi alasan untuk kita juga ikut patah semangat atas potensi yang kita miliki.

Selalu ada cara untuk menyalurkan minat dan bakat, asalkan selama tidak merugikan pihak lain. Semoga generasi muda Makassar dapat terus berkarya hingga menorehkan prestasi yang membanggakan.

Asa Bellia Audida

(Asabell Audida) Seorang mahasiswi perguruan tinggi Universitas Hasanuddin Makassar jurusan Sastra Inggris (2014), aktif menulis fiksi remaja di wattpad.com/asabelliaa

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Us