Bagooli.com – JAKARTA – Panama tampaknya sudah pernah tunduk pada gaya diplomasi agresif Donald Trump dengan membuang keterlibatannya pada inisiatif Belt and Road China . Diketahui Amerika Serikat (AS) menyoroti pengaruh kemudian kendali China melawan Terusan Panama.

Selama kunjungan luar negeri pertamanya sebagai menteri luar negeri, Marco Rubio mengutarakan, kegelisahan berhadapan dengan “kontrol” Beijing menghadapi jalur air utama yang tersebut dapat memaksa Negeri Paman Sam untuk “mengambil langkah-langkah yang tersebut diperlukan untuk melindungi hak-haknya”.

Kanal, yang tersebut dibangun oleh Amerika Serikat lalu menghubungkan Samudra Atlantik lalu Pasifik, adalah rute perdagangan utama serta Negeri Paman Sam merupakan pengguna terbesarnya. Kehadiran China melalui perusahaan berbasis pada Hong Kong yang dimaksud mengoperasikan dua pelabuhan di tempat dekat pintu masuk Terusan Panama dinilai sebagai ancaman terhadap jalur perairan itu. m

Bahkan hal itu menurutnya melanggar perjanjian AS-Panama, yang mengatur perihal netralitas yang digunakan ditandatangani tahun 1977 silam. Masih belum diketahui apa yang dimaksud akan dijalankan Negeri Paman Sam untuk menekan pengaruh China pada Panama.

Setelah rapat tingkat tinggi pada akhir pekan kemarin, Presiden Panama, Jose Raul Mulino mengatakan, beliau menekankan “tidak ada keraguan” negaranya mempertahankan kedaulatan berhadapan dengan Terusan Panama.

Ia juga mengaku sudah pernah memberi tahu Rubio tentang kebijakan “penting” untuk tidak ada memperbarui perjanjian Belt and Road 2017 dengan China untuk menjadi bagian dari proyek infrastruktur besar-besarannya.

Perjanjian yang dimaksud dijuluki Jalur Sutra baru itu, terkait pengerjaan jaringan kereta api, pelabuhan, lalu infrastruktur lainnya senilai USD1 triliun yang tersebut tersebar di tempat seluruh dunia.

Mulino menambahkan, beliau sedang mempertimbangkan apakah perjanjian itu dapat diakhiri lebih besar cepat serta menyatakan pihak berwenang sedang mengaudit sebuah perusahaan yang digunakan berbasis dalam Hong Kong yang dimaksud mengatur dua pelabuhan di area dekat pintu masuk kanal Panama.

Terlepas dari kemenangan Trump, Ia kembali menyuarakan keinginannya untuk “mengambil kembali” terusan, yang tersebut dikembalikan ke Panama di dalam bawah perjanjian 1977.

Fitri Rafifah

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Us